Jumat, 04 Maret 2016

Sumatra Selatan Info

Tari Tradisional Sumatra Selatan

Tari Gending Sriwijaya

Hasil gambar untuk gambar tari gending
          Gending Sriwijaya merupakan lagu daerah dan juga tarian yang cukup populer dari kota Palembang Sumatera Selatan. Lagu Gending Sriwijaya ini dibawakan untuk mengiringi tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia.
          Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan ini dibawakan untuk menyambut tamu-tamu agung. Biasanya tarian ini dibawakan oleh sebanyak 13 orang penari, yang terdiri dari 9 orang penari inti dan 4 orang pendamping dan penyanyi :
  • Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih), 
  • Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak),
  • Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri),
  • Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria),
  • Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya, 
  • Dua orang pembawa tombak (pria).
Tari Tanggai
           Tari Tanggai merupakan tarian tradisional dari Sumatera Selatan yang juga dipersembahkan untuk menyambut tamu kehormatan. Berbeda dengan tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga. 
           Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.
Tari Mejeng Basuko
         Tarian mejeng basuko adalah tarian khas muda mudi Sumatera Selatan (Sumsel). Tarian ini menggambarkan muda mudi yang berkumpul dan bersenda gurau untuk menarik hati lawan jenisnya. Tak jarang ada yang sampai jatuh hati dan mendapatkan jodoh dari pertemuan tersebut.
Tari Rodat Cempako
Rodat Cempako
       Tarian Rodat Cempako adalah tarian khas masyarakat Sumsel yang dipengaruhi oleh gerakan dari Timur Tengah. Tarian Rodat Cempako ini merupakan tarian masyarakat Sumsel yang bernafaskan Islam.Tari Rodat Cempako merupakan salah satu tarian yang berasal dari Sumatera Selatan. Tari ini merupakan tari rakyat bernafaskan Islam. Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah, di mana gerak dasar tari ini diambil dari Timur Tengah. Tarian ini ditarikan dengan “Leyek” (menari sambil duduk), lo!
        Keunikan dari tarian ini adalah diiring dengan syair lagu dan alat musik rebana yang dinyanyikan bersama-sama. Oh ya, rupanya Tari Rodat Cempako tergabung dalam Persatuan Syaropal Anam, di mana tarian ini dilakukan juga sebagai arakan pengantin dan kegiatan beragamakan Islam lainnya.
        Selain itu, kini tarian ini tidak hanya dimainkan oleh para kaum laki-laki saja, melainkan tak jarang kita melihat banyak kaum perempuan yang melakukan Tari Rodat Cempako.
Tari Sebimbing Sekundang
         Tari ini merupakan tari tradisional masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu yang ditampilkan dalam penyambutan tamu-tamu kehormatan yang berkunjung di daerah ini. Tarian ini diperagakan baik di dalam gedung maupun di tempat terbuka yang dilakukan oleh 9 penari, 1 orang puteri pembawa tepak, 2 orang pembawa rempah-rempah, 1 orang pembawa payung agung dan 2 orang pengawal.
        Tepak atau Pengasan merupakan sarana utama tarian ini yang berisikan beberapa lembar daun sirih segar dan beberapa lipat daun sirih yang telah diracik dengan getah gambir sehingga siap disuguhkan kepada tamu kehormatan sebagai tanda penerimaan dan pengakuan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Gerak tarian, pakaian dan musik pengiringnya merupakan perpaduan dari gerak, pakaian dan musik tari-tari tradisional dari berbagai Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu sehingga tergambar motto "Bumi Sebimbing Sekundang" yang berarti berjalan seiring dan saling membantu dan melaksanakan sesuatu untuk menggapai keberhasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar